Civic Education Berbasis Ecological Citizenship



sumber gambar : Theecologocalcitizen.net
Di Indonesia, lingkungan hidup khususnya hutan telah rusak akibat aktivitas manusia yang terlalu egois mementingkan kepentingannya mereka sendiri. Bukti kerusakan hutan yang parah ditujukan oleh timbulnya lahan kritis dalam kawasan hutan. Bahkan, Indonesia pernah tercatat dalam Guinness Book of World Records pada awal tahun 2000-an sebagai negara tropis dengan laju deforestasi tertinggi di dunia, yakni dua juta hektar pertahun (Antaranews, 15 Januari 2015). Untuk melestarikan lingkungan hutan diperlukan kesadaran berbagai elemen masayarakat baik itu kelompok maupun individu. Agar langkah melestarikan lingkungan dapat efektif, maka juga perlu menumbuhkan kesadaran warganegara akan tangung jawabnya dalam menjaga lingkungan, salah satunya dapat dilakukan melalui civic education.
Cogan (1999:4) mengartikan civic education sebagai “…the foundational course work in school designed to prepare young citizens for an active role in their communities in their adult lives”, atau suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya. Civic education adalah pendidikan yang mendidik karakter dan moral anak untuk sesuai dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Didalam civic educationsendiri diajarkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang meliputi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab (Puskur, 2010: 9-10).
Terkadang mata pelajaran civic education sering dipandang sebelah mata di negara kita, civic education di interpretasikan sebagai mata pelajaran yang paling membosankan dan kurang diminati, padahal apabila kita lihat dampak dari civic education terhadap kemajuan suatu negara itu sangat besar. Kita lihat negara Jepang, negara yang dulu porak poranda karena perang kini mampu bangkit dari kekalahan perang hanya dalam kurun waktu kurang dari tiga puluh tahun hingga Jepang secara mengejutkan tumbuh menjadi kekuatan ekonomi terbesar ranking kedua di dunia setelah Amerika Serikat (Dozi Swandana, 2009 :161). Mengapa negara itu mampu bangkit? Jepang mampu bangkit karena warganya mempunyai mental dan karakter yang dinamakan‘bushido”. Bushido sendiri pada awalnya adalah kode etik kepahlawanan kaum Samurai dalam feodalisme Jepang. Berdasarkan sumbernya, bushidoberasal dari ajaran Budha dan Shinto. Bushido yang telah menjadi prinsip hidup orang Jepang berisikan ajaran tentang kesetiaan, kejujuran, etika sopan santun, tata krama, disiplin, rela berkorban, kerja keras, kebersihan, hemat, kesabaran, ketajaman berfikir, kesederhanaan, serta kesehatan jasmani dan rohani. Bushido menjadi asas moral yang harus dihayati kalangan ksatria. Bushido juga menjadi pengganti pelajaran agama dan pedoman moral serta etika bangsa Jepang. Tidak heran jika nilai-nilai bushido sangat terpatri dalam jiwa bangsa Jepang hingga saat ini. Lalu bagaimana cara Jepang modern menananamkan karakter tersebut? Ternyata karakter tersebut ditanamkan orang tua dan guru-guru sejak dini kepada muridnya melalui civic education tadi.
Ketika kita kaitkan dengan menjaga lingkungan adalah pendidikan kewarganegaraan haruslah juga mempersiapkan warga negara muda, mengenai kewajiban serta tangung jawabnya menjaga lingkungan. David Orr dalam bukunya Earth in Mind: On Education, Environment, and the Human Prospect berpendapat bahwa sumber dari permasalahan lingkungan berawal dari tidak dimasukkannya pendidikan ekologi dalam kurikulum sekolah. Akibatnya sistem pendidikan hanya akan menciptakan generasi-generasi yang bersikap masa bodoh akan kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya, bahkan mengarah pada perilaku vandalisme lingkungan.
Berdasarkan pandangan tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah mereformasi dan memformat ulang sistem operasional dan konten kurikulum di sekolah, salah satunya mata pelajaran PPKn, yang saya kira harus di masukan juga mengenai konsep Ecological citizenship dan Eniviromentall citizenship dalam muatan materinya. Ecological citizenship sendiri adalah upaya pembentukan masyarakat ekologi berdasarkan literasi ekologi (ecological literacy) dan literasi kewarganegaraan (civic literacy) Literasi ekologi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan pemahaman tentang ekologi, cara berpikir, dan kebiasaan atau cara berpikir untuk menikmati, menghargai, atau mempelajari lingkungan sedangkan literasi kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan pemahaman akan nilai-nilai sosial dalam masyarakat (politik, ekonomi), sistem, keahlian, kebiasaan, dan sistem berpikir untuk berpartisipasi dan belajar akan perannya sebagai warga negara. (manik, sukoco 2017).
Adapun enviromental citizenship adalah Konsep yang menawarkan sebuah prinsip bahwa setiap individu manusia adalah bagian integral dari ekosistem alam semesta,dan karenanya, alam semesta ini dimasa yang akan datang bergantung pada setiap individu manusia. Prinsip tersebut merupakan sebuah tantangan bagi setiap individu agar mampu bersikap, berperilaku dan beraktifitas yang penuh tanggung jawab terhadap lingkungan alam. Eniviromentall citizenship telah berkembang di negara-negara maju, seperti Canada, Inggris, Amerika, dan Australia. (Kusmawan,Udan 2009) . Inti dari konsep ini adalah warga negara diberikan pengetahuan mengenai tangung jawab untuk menjaga lingkungan. Tentu saja tidak hanya berupa pengetahuan saja, yang terpenting adalah bagaimana pengaplikasian dari pengetahuan tersebut menjadi sebuah tindakan yang nyata yaitu bertanggung jawab terhadap lingkungan alam.
Harapan saya dengan ditanamkannya civic education berbasis ecological citizenship pada warga negara bisa mendidik warga negara khususnya generasi muda agar peduli terhadap lingkungan sehingga kerusakan lingkungan hidup di Indonesia bisa diminimalisir karena warga negara sadar akan tanggung jawabnya terhadap lingkungan.
Share on Google Plus

About Naufal Muhammad Kautsar

Hai!!! Perkenalkan saya Naufal Muhammad Kautsar, Hal yang saya sukai adalah sesuatu yang berkaitan dengan Jepang terutama Animenya. Cita-cita saya adalah kuliah S2 di Jepang. Sekian perkenalan dari saya, sampai jumpa!!!
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar